malam kembali,
tapi tidak dengan rindumu,
angin kembali,
namun tidak dengan sendumu,
sajak sajak itu kembali riuh,
puisi puisi itu mebali menari,
diantara diksi terbaik yang berkelabu,
bait baitnya kini tak menaruh arti.
malam kembali,
pekat menemani,
angin kembali,
namun nampaknya kini hujan tak kembali,
tak ada yang bisa memahami,
entah itu malam ini,
entah itu angin ini,
atau bahkan pekat pekat yang berkelabu,
diantara hari hari yang jenuh..
dimana hujan,
dimana air itu kembali datang.
berkaca tak berbicara,
lihat, apa yang terjadi,
heii langit,
apakah kau baik baik saja
duka mu terasa,
aku melihat banyak aksara aksara,
yang tak bisa ku terka.
furo,cirebon2023